Kamis, 21 November 2024

Mengambil Hikmah dari SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul

LIMA program intervensi bagi sekolah penggerak yang dilakukan oleh smp muh mujahidin ada pada digitalisasi sekolah, pengembangan sekolah yang aesuai tahapan juga diupayakan. Tahap 4 ada dua yaitu sekolah yang aman, menyenangkan dan inklusif serta sekolah yang sesuai dengan cita-cita.
Digitalisasi sekolah di SMPAM Berbasis Kebutuhan. 
Adanya kebutuhan membuat adanya pergerakan. Kebutuhan Terhadap pembayaran maka online, kebutuhan terhadap pembelajaran maka menggunakan aplikasi pembelajaran. Serta kebutuhan lain yang mungkin akan semakin luar biasa.
Sekolah Ramah Anak juga menjadi sekolah yang dicita-citakan.
Dukungan warga sekolah tentunya sangat menguatkan keberhasilan sekolah. Apalagi dalam menilai capaian sekolah.
Digitalisasi Sekolah di SMPAM.
Transformasi Pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Kebutuhan administrasi yang didigitalisasi antara lain: Buku tamu online, jurnal pembelajatan online (ada foto siswa, tanda tangan siswa), absensi dan notulen rapat,  supervisi akademik online, penilaian tahsin dan tahfidz, golden habits (amal yaumi), sistem keuangan, jurnal pegawai bagi tendik, sistem tata tertib (tilang elektronik), prestasi report.
Smpam.site
Site berbasis kebutuhan..semua kebutuhan sekolah dan warga sekolah dibuatkan sitenya.

Sekolah Ramah Anak adalah sarana untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman, di SMPAM ditunjukkan dengan program anti bulliying berbasis hipnoterapi.  Bullying diselesaikan dengan memberi sugesti positif pada korban agar mampu mengautkan dirinya agar tidak muncul pengulangan bullying yang terjadi.
Pengatasan bullying harus cepat. Kalau lewat satu tahun, dua tahun maka d tahun ketiga merekalah yang menjadi pelaku bullying. Komunilasi dengan orang tua tetap dilaksanakan. Alat asesmen kesehatan jiwa.
Sekolah multiple inteligent--> sekolah sebelum PSP. Ada asesmen Gaya belajar MI sebagai dasar Mengenal siswa dan pembelajaran terdiferensiasi.

Strategi PPDB
Masalah yang menyenangkan bagi anak-anak. Dan realis. Sweater aebagai seragam yang khas dan kemudian ada AC. TV di tiap kelas boleh youtuban, boleh nonton saat istirahat. Kemudian sekolah tanpa sepatu dan boleh tiduran. Untuk orangtua kita munculkan program akademik seperti Multiple Inteligent dan program tqhsin tahfidz. Branding sekolah juga harus dikuatkan selalubke orangtua.

Manusia Rabbani

Pagi ini kami mendapat Taujih Rabbani dari Ustadz Tamim Aziz, Lc dalam Forum Silaturahim Kepala Sekolah (FORSIKA) JSIT Indonesia Korda Pekal...