Selasa, 25 Februari 2025

MEMBANGUN BUDAYA POSITIF SEKOLAH

Bapak Sarno S.Pd,  M.Pd.
Delapan Disiplin Positif dengan Autonomy siswa:
1. Paradigma Belajar
Ki Hajar Dewantoro dengan Tiga slogannya Ing ngarso sung tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Sekolah sebagai Taman yang menyenangkan.
2. Teori Kontrol
3. Disiplin Positif
4. Keyakinan Kelas
5. Kebutuhan Dasar
6. Motivasi Perilaku Manusia
7. Posisi Kontrol Manusia
8. Segitiga Restitusi

Delapan pola ini mohon bisa dilaksanakan secara terpadu. Menjadi budaya tidak harus dengan instruksi tapi budaya artinya menjadi sebuah kebiasaan. Budaya Sekolah bisa diupayakan melalui pembiasan.
Cara membangun budaya positif haruslah dicontohkan oleh guru kepada murid melalui perilaku, sikap dan komunikasi. Ajari anak untuk menghargai dan menerima keberagaman Budaya, Agama dan Ras dan latar belakang lainnya. Memfasilitasi guru untuk mampu memiliki keterampilan interpersonal dan manajemen konflik serta pemecahan masalah. Jangan lupa untuk membentuk Keyakinan Kelas. Ajarkan anak dan Guru untuk membangun posisi kontrol, restitusi dan penerapan segitiga restitusi dalam penyelesaian masalah anak.


Senin, 24 Februari 2025

Leadership In Education and Schools

Dra. Titien Soewastiningsih Soebari, M.Ed, Ph.D Sekretaris Dindikbud menyampaikan Materi yang saya ambil sebagai judul tulisan hari ini.
Sambil mendengarkan materi saya menulis Blog sambil menggambarkan dengan gambar yang saya rasa sesuai.
Kepala Sekolah selaku leader harus mampu menjamin kesuksesan siswa pada semua aspek. KS menjamin melalui kebijakan, secara tidak langsung terhadap kesuksesan siswa melalui berbagai sarana disekolah maupun diluar sekolah, melalui SDM Guru maupun Non SDM. Walau tidak secara langsung namun peran KS sangat Signifikan.
Leader mengkomunikasikan ke Pimpinan.
Leader selalu menerima Nasehat dan Masukan dari cendekiawan dan fuqoha.
Leader harus selalu mampu memotivasi..harus mampu memberikan instruksi dari apa yang dibutuhkan oleh guru, siswa dan maupun orangtua.
Leader adalah pelayanan kepada orang lain. Orangtua adalah salah satu pengguna layanan sekolah yang harus dilayani dengan baik.
Leader harus mampu memberikan pendidikan bukan hanya sekedar persekolahan. Setiap momen, setiap tempat baik di sekolah maupun di luar sekolah harus mengandung pendidikan.inilah transformasional leadership berbasis Visi dan Misi Tujuan yang sudah ditentukan bersama. 
Kepala Sekolah selaku  pimpinan pendidikan memang tidak langsung mampu menjadi leader dalam moral and authentic leadership. Fokus leader dalam bidang ini adalah Nilai, kepercayaan dan etika. Bagaimana sisw dan orangtua mampu menjaga nilai,etika sesuai Nilai islami yang ada dalam syariat kita.
Integritas adalah salah satu moral value yang harus dipunyai leader.  Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan sebagai mana darma Pramuka kesepuluh. Kesucian Jiwa  harus menjadi sarana menghadapi masalah yang beragam. Hal penting utama adala sense of order (ketaatan terhadap aturan).
distributional leadership adalah kemampuan membagi tugas kepada orang lain. Latihlah mereka agar mampu berperan dalam sebuah tugas. Jadikan mereka berkembang sesuai profesi di sekolah kita.
Inilah Gambaran sebuah kepemimpinan yang situasional. Sesuai dengan kondisi orang-orang yang kita pimpin.


UJIAN KYU DAN PELANTIKAN PENGURUS INKAI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2025

    Pengurus Kabupaten (Pengkab) Institut Karate-do Indonesia (INKAI) Pemalang melaksanakan Agenda Pelantikan Pengurus Kabupaten Inkai Pemal...