Agenda Kedua Kita adalah Tour ke Genting Highland. Setelah Makan bersama maka kita bersama bersiap untuk berangkat.
Kalau kemarin Tour Guide kita Kak Noorlidah untuk Pagi ini kita didampingi Kak Thomas,
Menuju Genting Highland kita melewati Hutan Cagar Alam kalau dalam bahasa Malaysia Eco Rimba. Karena jalur lewat Batangkali sedang direpair maka kita lewat jalur Kuala Lumpur, kemudian lewat Batu Caves atau Goa Batu yang terdapat Patung besar Dewa Brahmana milik umat Hindu Malaysia. Ada 3 jenis Gua menurut kak Thomas Gua Gelap, Gua Musium dan Satu lagi lupa.
Kak Thomas menceritakan bahwa di Genting Highland terdapat stasiun. Stasiun untuk ke genting Highland Ada 3. Bawah, tengah dan atas. Antar stasiun menggunakan kereta Gantung. Dalam satu kereta ada 8 hingga 10 orang. Jangan turun di stasiun Tengah, terus naik hingga stasiun atas. Karena stasiun tengah hanya untuk mereka yang akan pergi ke kuil.
Kak Thomas menceritakan bahwa di Genting Highland terdapat stasiun. Stasiun untuk ke genting Highland Ada 3. Bawah, tengah dan atas. Antar stasiun menggunakan kereta Gantung. Dalam satu kereta ada 8 hingga 10 orang. Jangan turun di stasiun Tengah, terus naik hingga stasiun atas. Karena stasiun tengah hanya untuk mereka yang akan pergi ke kuil.
Perjalanan menuju ke GHL agak Lambat karena di Malaysia saat ini adalah masa cuti (libur) sekolah.
Driver kita Moh. Razhif ternyata punya istri orang Pekalongan. Beliau WNA tapi istri WNI. Istri beliau ada di Pekalongan sekarang karena memang WNI. Istri beliaupun keturunan Pakistan.
TIBA DI GENTING HIGHLAND
Ketika tiba di Genting Highland, saya merasa kagum, sekaligus bersyukur juga bersabar. Ada beberapa Hikmah yang saya ambil dari Safar Kedua di Malaysia khususnya di Genting ini.
Inilah Catatan saya:
1. Psikologi Massa
2. Keanekaragaman Dunia
3. Keberanian Bisnis.
4. Manajemen
5. Penataan Ruang
2. Keanekaragaman Dunia
3. Keberanian Bisnis.
4. Manajemen
5. Penataan Ruang
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar