Kamis, 23 Januari 2025

Mengajar Karate Usia Dini, Sebuah Refleksi

Sore ini Saya melatih karate Dojo SDIT Buah Hati Pemalang. Sebuah Dojo yang Kami buka pada tahun 2011 yang lalu. Ada 25 karateka yang hadir sore itu. Setelah pemanasan yang Saya pimpin, senpai Hardi meminta agar langsung ada pemisahan antara sabuk Putih dengan Sabuk Warna. Seperti biasa saya adalah bagian Sabuk putih sejak dulu.
Ada 12 anak sabuk putih yang saya latih. Saya hanya melatih 4 kihon berupa waza Chuki dan dua Kuda atau Dachi. Namun setelah istirahat, saya kesulitan memanggil siswa untuk kembali berkumpul untuk latihan kembali. Para siswa lebih senang untuk bermain bola. Saya panggil hingga 3 kali hanya dua siswa putri yang menerima seruan untuk berkumpul.
Saya berpikir ada apa dengan cara melatih saya? Apakah begitu menjemukan sehingga para kohei lebih tertarik bermain bola yang merupakan sebuah permainan dibanding berlatih Karate? Atau memang saya harus lebih membuat karate sebagai bentuk permainan yang menarik? Sehingga lebih diterima bagi para siswa.
Saya memandang karate sebagai sebuah seni bela diri. Oleh sebab itu mungkin hal inilah yang membuat cara pandang saya dalam melatih sedikit konvensional. Istilah Inkai Pusat yang saya ingat adalah Back to Basic, kembali ke pengertian awal Karate sebagai Olah Raga Bela Diri bukan sekedar Olah raga.
Namun sore ini membuat saya harus berpikir Ulang bagaimana cara melatih dengan metode yang menarik bagi mereka..para karateka muda. Menanamkan filosofi Karate masih terlalu jauh bagi alam pikiran mereka sehingga. Munculkan daya tarik yang lebih memukau agar karate dicintai dengan penuh kesadaran. Bahwa karate harus dilakukan dengan penuh kesadaran sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi dirinya.
Sebuah Evaluasi bagi diri saya semoga besok saya bisa melakukan evaluasi mendalam dalam pelatihan saya sebagai seorang pelatih Karate. 
Bersambung...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia Rabbani

Pagi ini kami mendapat Taujih Rabbani dari Ustadz Tamim Aziz, Lc dalam Forum Silaturahim Kepala Sekolah (FORSIKA) JSIT Indonesia Korda Pekal...