Senin, 03 Februari 2025

Ibnu Battutah Sang Penjelajah

Sejarah Perjalanan Sang Penjelajah

Ibnu Batutta, atau lebih lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Lawati al-Tanji bin Batutta, lahir pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maroko. Ia dikenal sebagai salah satu pengelana terbesar dalam sejarah dunia. Perjalanan yang dilakukannya sepanjang hidupnya tercatat dalam sebuah buku berjudul "Rihla" (Perjalanan).

Ibnu Batutta memulai perjalanannya pada tahun 1325, saat ia berusia 21 tahun. Tujuan awalnya adalah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Perjalanan ini membawanya melintasi Afrika Utara, Mesir, dan wilayah Hijaz. Setelah menyelesaikan haji, ia memutuskan untuk melanjutkan penjelajahannya.

Setelah Mekah, Ibnu Batutta mengunjungi berbagai wilayah di Timur Tengah, seperti Iraq, Persia, dan Turki. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke wilayah Asia Tengah, melintasi Afganistan dan India. Di India, ia bekerja sebagai qadi (hakim) di Kesultanan Delhi di bawah pemerintahan Sultan Muhammad bin Tughluq.

Ia juga menjelajahi wilayah Asia Tenggara, termasuk Maladewa dan Sumatra. Dari sana, ia melanjutkan perjalanannya ke Cina, di mana ia mengunjungi pelabuhan-pelabuhan penting seperti Guangzhou.

Setelah menghabiskan beberapa tahun di Asia, Ibnu Batutta kembali ke Maroko pada tahun 1349. Namun, kecintaannya pada perjalanan tak kunjung padam. Ia segera berangkat menuju Kerajaan Mali di Afrika Barat, mengunjungi kota-kota seperti Timbuktu dan Gao.

Setelah hampir tiga dekade berkelana, Ibnu Batutta akhirnya kembali ke Maroko untuk menetap. Ia kemudian mendiktekan kisah perjalanannya kepada seorang penulis bernama Ibn Juzayy. Karya ini dikenal dengan nama "Rihla" dan menjadi salah satu catatan perjalanan paling penting dalam sejarah, memberikan wawasan berharga tentang dunia abad ke-14.

Ibnu Batutta meninggal pada tahun 1369 di kampung halamannya di Tangier. Meskipun ia tidak sepopuler penjelajah Eropa seperti Marco Polo, karyanya memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang dunia Islam pada abad pertengahan. Perjalanannya mencakup lebih dari 120.000 kilometer dan menjangkau berbagai budaya dan peradaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia Rabbani

Pagi ini kami mendapat Taujih Rabbani dari Ustadz Tamim Aziz, Lc dalam Forum Silaturahim Kepala Sekolah (FORSIKA) JSIT Indonesia Korda Pekal...