HARI
PERTAMA, 1 RAMADHAN 1446-1 MARET 2025
Alhamdulillah, Puasa di tahun ini bisa kompak. Sidang Isbat 1 Ramadhan
menyatakan hari ini sebagai 1 Ramadhan setelah Hilal terlihat disaksikan dua
hakim Agama di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sidang isbat, yang dipimpin
oleh Pak Menag Nazaruddin Umar menyampaikan agak terlambat dari yang direncanakan.
Mestinya akan diumumkan pukul 19.15 WIB, namun ternyata baru disampaikan Pukul
19.41 WIB.
Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Madrasah agar kepedulian, agar empati
masuk ke dalam system. Saat ini sungguh para pejabat Pemerintah dan BUMN telah
kehilangan Empati dan kepedulian dengan korupsi besar-besaran 300 Trilyun pada
Timah, 193 juta pada Oplosan Pertamax dengan Pertalite, Bagaimana PT Sritex
yang pailit karena korupsi berjamaah dan akhirnya mem-PHK Hampir 10.961
Karyawannya. Saya berpandangan bahwa hal ini terjadi karena sistem yang tidak memfasilitasi bagaimana kepedulian dan empati bisa dimasukkan ke dalam sistem agar bisa mensejahterakan semua anggota masyarakat terutama pada Fakir dan miskin dan 8 asnaf yang sudah disebutkan dalam syariat Islam.
Mengingatkan segala kebaikan di Bulan Ramadhan harus senantiasa
dilakukan karena inilah “wahtisaban” karena semua hal yang kita lakukan di Ramadhan harapannya bisa meningkatakan keimanan. Tanpa
Ramadhan saja seorang muslim itu mulia, apalagi dengan adanya Ramadhan maka seorang
muslim menjadi orang yang lebih mulia. Kata kunci keduanya adalah “ghufirolahu”mendapat
ampunan karena amalan yang dilaksanakan dengan iman di bulan Ramadhan.
Bagi orang awam mungkin Ramadhan menjadi Motivasi Eksternal, namun bagi
seorang muslim yang memahami bahwa Ramadhan adalah kesempatan untuk
meningkatkan amal karena kemuliaan Ramadhan ini. Ada sebuah Pepatah menarik di
Madinah,”Saat Ramadhan, hati-hatilah dengan Gajah”. Maksudnya hati-hati dengan
sesuatu yang memalingkan dari amalan terbaik Ramadhan. Madinah adalah Kota yang
Jauh dari keramaian, jauh dari Laut, jauh dari Kota sehingga bila ada Gajah
maka adalah sesuatu yang sangat special sehingga melupkan berbagai amal. Maka,
berhati-hatilah dengan Gajah.
Motivasi kita yang Utama adalah Allah. Karena Allahlah Rabb di semua
Bulan tak hanya menjadi Rabb di Bulan Ramadhan. Syawal seharusnya mampu menjadi
syahrunnnatijah. Bulan Produktifitas, bulan melihat hasil Ramadhan sebulan yang
lalu. Bukan menjadi bulan Istrirahat dan bulan santai.
Ternyata Perang yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW dilaksanakan pada
bulan Syawal. Darimana Semangat dan Kekuatan itu muncul? Pastilah di bulan Ramadhan. tampaknya kita harus berupaya untuk memahami sirah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW selama sepuluh tahun di Kota Madinah beliau berperang sebanyak 28 kali perang. berarti selama kurang lebih 3.4 bulan Rasulullah selalu berrjihad Qital yang pasti sangat berat. Bahkan Perang Badar dan Perang Fathu Mekkah dilaksanakan
di Bulan Ramadhan.
Para “Ikhwani” saudara yang disebut Rasulullah dalam sebuah hadits, dipuji Oleh Rasulullah SAW karena kekuatan motivasi internalnya. Hadis ini pernah kita dengarkan bagaimana para sahabat sangat iri dengan para “ïkhwani”ini. Mereka Beriman tanpa melihat dan hidup Bersama Rasulullah. Sementara Para Sahabat hidup dan melihat Rasulullah secara langsung.
Dalam Hidup kita, usahakan melihat tiga pemandangan. Pertama, Ka'bah di Masjidil Haram. Kedua, Hijaunya pepohonan dan Ketiga, Mushaf Al Quran.
Hari Keduapuluhempat, 24 Maret 2025
tak terasa sudah duapuluh empat hari berlalu. Rasanya masih banyak yang belum dilakukan selama Ramadhan. Memang inilah Hakekat waktu. Maka nikmat yang sering kita abaikan adalah waktu Luang kita yang sering dibuang percuma tanpa aktifitas untuk kebaikan. Pesan Rasulullah SAW memang selalu Indah, nasehat yang benar bagi setiap orang yang mengimaninya. Dua kenikmatan yang orang sering rugi benar karena meremehkannya adalah Nikmat sehat dan nikmat waktu luang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar