Rabu, 12 Februari 2025

Manusia Rabbani

Pagi ini kami mendapat Taujih Rabbani dari Ustadz Tamim Aziz, Lc dalam Forum Silaturahim Kepala Sekolah (FORSIKA) JSIT Indonesia Korda Pekalongan. Karena beliau diminta untuk Memberikan Taujih Rabbani maka beliau mengulas sedikit apa itu Rabbani
Para Ulama mengatakan bahwa Manusia Rabbani adalah cendekiawan dan fuqoha. Sedikit berbeda, Ibnu Jarir at Tabari mengatakan bahwa manusia rabbani adalah manusia yang melek politik, melek manajemen dan mampu mengurusi rakyat.

Pada masa lalu, bangsa Arab adalah bangsa yang ketinggalan. Para sejarawan mengatakan ada beberapa sebab:
1. Karakter kejahilan di tengah bangsa Arab.
Jahil tidak hanya dalam pengetahuan maupun perilaku.
2.Karakter kehinaan. Derajat manusia dibawah derajat kebinatangan. Karena melakukan kebiasaan yang dibawah kebiasaan binatang sekalipun. Contoh Mengubur bayi perempuan hidup-hidup.
3. Karakter Perpecahan. Rendahnya persatuan dan seringnya peperangan antar suku hanya karena urusan sepele .
4. Karakter kelemahan secara politik. Karena ada dua negara adidaya yakni Romawi dan Persia.

ISLAM DAN PERADABAN
Bangsa Arab dalam sejarah kemudian bisa bangkit bahkan membawa corak sejarah bagi bangsa-bangsa lain apa yang menyebabkannya? Jawabannya adalah karena peradaban Arab dengan peradaban Islam. 2/3 daratan di dunia pasti sudah terwarnai oleh peradaban Islam. Spanyol sebagai contoh masih mengakui bahwa peradaban Islam membawa kemajuan peradaban di Spanyol.
Kunci untuk Bangkitnya peradaban Arab ada dalam Q.S. Al Jumah ayat 2.

{ هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّـۧنَ رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ }
[Surat Al-Jumu'ah: 2]
Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Kunci Bangkitnya Arab adalah karena adanya Peran Kenabian. Peran Kenabian yaitu:
1. Membacakan Ayat-ayat. Ayat dalam Al Quran mengandung banyak makna baik tanda-tanda alam,tanda-tanda kekuasaan Allah, baik Qauniyah maupun Qauliyah, ayat juga Al Quran itu sendiri, maupun mukjizat dll.
Guru Sekolah kita adalah Guru Agama. Inilah peran kognisi
2. Tazkiyah, tazkiyah bukan hanya menyucikan tapi juga proses penumbuhkembangan. Inilah peran kedua kenabian. Pakar Pendidikan sepakat untuk tidak menyepakati pendidikan dalam satu makna. Tarbiyah harus tambah, tumbuh, berkembang. Peran kedua dekat pada ranah Afeksi.
3. Ta'lim adalah tugas kerasulan ke tiga mengajarkan ajaran-ajaran bersumber dari Al Quran dan Al Hadis. Inilah Ranah Konatif. Ilmu akan bermanfaat bila dilaksanakan. Orang alim adalah orang yang mempraktekkan apa yang ia Ilmui. Silahkan buka tafsir, lihat kisah para sahabat yang mempelajari ayat Al Quran dari Rasulullah tak lebih dari sepuluh ayat. 

Itulah peran kenabian yang membawa bangsa arab menuju puncak peradaban. Dari kerendahan dan kehinaan menuju pewarnaan corak peradaban dunia.

Darimana mulainya?
Mulai dari Tarbiyah Imaniyah. Inilah yang harus dibangun pertama kali. Inilah Pondasi prinsip. Tarbiyah imaniyah binaul aqidi wal bina ibadi. Membina Aqidah dan Membina Ibadah. Pembangunan Aqidah dan Pembangunan Ibadah adalah didikan yang harus menjadi fokus sekolah-sekolah kita. Diatas dua bangunan inilah baru dibangun fokus-fokus yang lain.

Selasa, 11 Februari 2025

Tarbiyah dan Manusia

Tarbiyah dan kedudukannya dalam dakwah kita..
Tarbiyah kita di masa mihwar dauli? Dimana posisinya?
Tarbiyah dimulai dari masa Rasulullah SAW.
Tarbiyah adalah talaqqi wa atha'un. Ada yang memberi dan menerima dalam rangka menambah bekal kita dalam bergerak. Tarbiyah itu menggerakkan orang, meng-harakat-kan orang bukan meng-sukun-kan, orang juga me-wakaf-kan orang.
Dalam tarbiyah ada ilmu. Karena ilmu adalah landasan bergerak. Ilmu baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan, dengan pengetahuan maka muncullah sikap bergerak sebagai sebuah amal yang dilakukan.
Ilmu~Sikap~Amal.
Tarbiyah membuat seseorang menjadi aktifis, orang yang Nahnu Amaliyun. Bukan Ulama tapi adalah Da'i.
Tarbiyah mewujudkan komprehensifitas amal dalam bentuk Riayah. Riayah adalah penjagaan pribadi dalam bentuk pembentukan komunitas penjaga kepribadian bahkan mengembangkannya.
Tarbiyah imaniyah individu adalah sarana perbaikan individu yang kemudian bergerak menuju tarbiyah ibadah, tarbiyah muamalah, tarbiyah sosial maupun tarbiyah politik.
Tarbiyah ada beberapa akar:
1. Tumbuh dan berkembang. Muayasah sangat penting. Muayasah adalah interaksi yang hangat diantara sesama peserta Tarbiyah.
2. Tumbuh dan meningkat. Meningkatnya kontribusi secara berjenjang diperindah dengan tajarrud.
3. Rabba Yarbu, proses perbaikan.
Firman Allah ttg rabbal aalaamiin ..adalah sebuah keadaan yang beraneka ragam.
Tarbiyah manusia ada dalam tafsir Q.S Al Araf ayat 12 tentang unsur manusia yakni tanah. Sesungguhnya tabiat tanah liat itu ialah kuat, sabar, tenang, dan kokoh. Tanah merupakan tempat bagi tetumbuhan, pengembangan, penambahan, dan perbaikan; sedangkan api mempunyai watak membakar, liar, dan cepat. Karena itulah iblis berkhianat terhadap unsur kejadian dirinya, sedangkan Adam mendapat manfaat dari unsur kejadiannya, yaitu selalu ingat kepada Allah, kembali kepada-Nya, tenang, taat dan berserah diri kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, mengakui dosa dan memohon tobat serta ampunan.
Manusia dengan unsur tanahnya ternyata berhubungan erat antara penciptaan dan proses pertumbuhan dan perkembangan dirinya. Maka proses perubahan manusia memang harus perubahan yang terarah, terstruktur dan direncanakan untuk kebaikan dirinya dimasa kini dan masa yang akan datang.

Kamis, 06 Februari 2025

1# Berpikir Fleksible

Abraham Maslow dalam kutipan ini ingin menyoroti keterbatasan pola pikir dan pendekatan seseorang dalam menghadapi masalah.
 1. “Jika satu-satunya alat yang Anda miliki hanyalah palu…”
Ini menggambarkan keterbatasan perspektif. Jika seseorang hanya memiliki satu cara berpikir atau keterampilan, maka ia akan cenderung menggunakan pendekatan yang sama dalam setiap situasi, tanpa mempertimbangkan alternatif lain.

 2. ”…Anda cenderung akan melihat setiap permasalahan sebagai paku.”
Artinya, seseorang akan memaksakan solusi yang ia kenal, meskipun mungkin bukan yang paling tepat. Misalnya, jika seseorang hanya terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara otoriter, maka dalam situasi apa pun ia akan cenderung mengandalkan kekuasaan, bukan diplomasi atau kerja sama.

Kutipan ini mengajarkan pentingnya fleksibilitas dalam berpikir dan menyelesaikan masalah. Kita perlu memiliki berbagai “alat” atau cara pandang agar bisa menyesuaikan solusi dengan situasi yang dihadapi, bukan sekadar menggunakan metode yang sudah kita kenal.

Senin, 03 Februari 2025

Ibnu Battutah Sang Penjelajah

Sejarah Perjalanan Sang Penjelajah

Ibnu Batutta, atau lebih lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Lawati al-Tanji bin Batutta, lahir pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maroko. Ia dikenal sebagai salah satu pengelana terbesar dalam sejarah dunia. Perjalanan yang dilakukannya sepanjang hidupnya tercatat dalam sebuah buku berjudul "Rihla" (Perjalanan).

Ibnu Batutta memulai perjalanannya pada tahun 1325, saat ia berusia 21 tahun. Tujuan awalnya adalah menunaikan ibadah haji ke Mekah. Perjalanan ini membawanya melintasi Afrika Utara, Mesir, dan wilayah Hijaz. Setelah menyelesaikan haji, ia memutuskan untuk melanjutkan penjelajahannya.

Setelah Mekah, Ibnu Batutta mengunjungi berbagai wilayah di Timur Tengah, seperti Iraq, Persia, dan Turki. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke wilayah Asia Tengah, melintasi Afganistan dan India. Di India, ia bekerja sebagai qadi (hakim) di Kesultanan Delhi di bawah pemerintahan Sultan Muhammad bin Tughluq.

Ia juga menjelajahi wilayah Asia Tenggara, termasuk Maladewa dan Sumatra. Dari sana, ia melanjutkan perjalanannya ke Cina, di mana ia mengunjungi pelabuhan-pelabuhan penting seperti Guangzhou.

Setelah menghabiskan beberapa tahun di Asia, Ibnu Batutta kembali ke Maroko pada tahun 1349. Namun, kecintaannya pada perjalanan tak kunjung padam. Ia segera berangkat menuju Kerajaan Mali di Afrika Barat, mengunjungi kota-kota seperti Timbuktu dan Gao.

Setelah hampir tiga dekade berkelana, Ibnu Batutta akhirnya kembali ke Maroko untuk menetap. Ia kemudian mendiktekan kisah perjalanannya kepada seorang penulis bernama Ibn Juzayy. Karya ini dikenal dengan nama "Rihla" dan menjadi salah satu catatan perjalanan paling penting dalam sejarah, memberikan wawasan berharga tentang dunia abad ke-14.

Ibnu Batutta meninggal pada tahun 1369 di kampung halamannya di Tangier. Meskipun ia tidak sepopuler penjelajah Eropa seperti Marco Polo, karyanya memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang dunia Islam pada abad pertengahan. Perjalanannya mencakup lebih dari 120.000 kilometer dan menjangkau berbagai budaya dan peradaban.

Sabtu, 01 Februari 2025

Wisuda PPG Guru Tertentu Piloting Tahap 1 (bag. 2)


Alhamdulillah Prosesi wisuda dan yudisium PPG bagi guru tertentu Piloting 1 telah terlangsungkan.
Sambutan Lulusan disampaikan oleh Ibu Nur Baitih, S.Pd. Gr.  Beliau juga ketua Paguyuban  ASNp dan P3K se Indonesia. Ucapan terimakasih kepada UNNES. Apresiasi UNNES yang luar biasa bagi kami sungguh luar biasa. Kami merasa sangat terhormat. Sebagai Penutup beliau menyampaikan, Jika kelulusan ini ada sebuah kebanggaan, maka biarlah menjadi kebanggaan keluarga kita. Bila ini sebuah kehormatan, maka biarlah menjadi kehormatan bapak ibu guru kita. Bila ini adalah amanah maka mari kita selesaikan amanah bersama-sama.

SAMBUTAN REKTOR UNNES
Prof. Dr. S. Martono, M.Si
Atas nama Pribadi dan Lembaga Unnes mengucapkan selamat yang telah menyelesaikan proses PPG dengan penuh kebanggaan dan Kebahagiaan. Selanjutnya tetaplah menjaga nama baik Unnes dengan menjalankan 12 ikrar yang telah diucapkan. Kuasai kompetensi Guru terutama kompetensi personal. Karena bapak ibu guru adalah contoh bagi anak dan masyarakat. Kuasai pula kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Lawan profesional adalah amatir. Karena profesional maka ada tunjangan. Maka tunjangan tersebut gunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas sebagai guru.
Bismillah semoga bisa kami laksanakan pak Rektor..doakan kami menjadi Guru profesional..
Aamiin.
Doa oleh Prof. DR. Sarwi, M.Si
Beliau mengingatkan kepada kita agar semua wisudawan bisa menjaga etika sebagai guru. Juga senantiasa mengamalkan ilmu yang hanya setetes air dari samudera Ilmu Allah SWT.
Selamat untuk seluruh wisudawan baik yang 1500 hadir yudisium maupun yang hadir melalui Kanal youtube Unnes.
Tamat.




Manusia Rabbani

Pagi ini kami mendapat Taujih Rabbani dari Ustadz Tamim Aziz, Lc dalam Forum Silaturahim Kepala Sekolah (FORSIKA) JSIT Indonesia Korda Pekal...