Rabu, 15 Oktober 2025

Safari Silaturahim JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah-Temanggung


 Selasa, 14 Agustus 2025

Kami mendapat Undangan untuk menghadiri Agenda pertemuan Siaga Sehari (PERSARI) SAKO Pramuka SIT Jawa Tengah di SDIT Cahaya Insani Temanggung. Kami Berangkat dari Rumah rencana pukul 03.00 Dini hari, namun Qadarullah saya dibangunkan Allah pukul 03.44 padahal Pak Kendar Driver kami sudah hadir sesuai rencana. Begitulah kehidupan..kita yang merencanakan Allah Jualah yang menentukan.

Perjalanan menuju Semarang kita sempat berhenti dua kali untuk Shalat Subuh di rest Area Batang dan kemudian Mencari ATM di Rest Area Kendal. Menjemput Ustadzah Widi di Ungaran dan kemudian meluncur menuju Temanggung.

Saya dan Pak Kendar yang belum Sarapan, direncanakan Sarapan di Temanggung bergabung dengan Ustadz Zaenal dan Ustadz Nandar dan Ust. Dwi yang sudah Sarapan di dekat GOR Temanggung. Sarapan Bubur Kacang Hijau yang berenergi.

Kami Datang di Tempat Acara Tepat pukul 08.00 WIB. Rencana Pembukaan akan dilaksanakan pukul 08.30 namun kita undur sampai pukul 09.00 lebih menunggu Bunda PAUD temanggung yang juga Istri Bapak Bupati Temanggung, sebagai Inspektur Upacara.

Setelah Upacara Pembukaan Persari. Kami silaturahim ke Sekolah Tani Masyarakat dan Ke Rumah Ustadz Anantiyo Widodo, Ketua Yayasan Fi Ahsani Taqwim Temanggung yang juga pengurus Bidang Kelembagaan dan Orangtua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah. Alhamdulillah.



 

Minggu, 12 Oktober 2025

Indonesia Lawan Genosida Tahun 2025-bagian 2


Aksi dilihat dari Atas melalui Drone..
Rombongan Pemalang Berfoto bersama di depan masjid Istiqlal Pintu Al Fattah
Siap Long March untuk kawal Palestina Merdeka!
Kawal Gencatan Senjata Untuk Stop Genosida Di Gaza Palestina
Tumpah Ruah aksi Bela Palestina mendukung Deklarasi MUI untuk Pemerintah Indonesia menguatkan Peran dalam mengawal Gencatan Senjata.
Panasnya kita dalam aksi tak sebanading dengan apa yang dirasakan Warga Gaza.
Beberapa Komunitas ikut Aksi Stop Genosida. Badan Penuh Tato, pakai anting namun tetap bela Palestina. Inilah Kemanusiaan

Lokasi Aksi Kita saat ini..akan berlanjut aksi-aksi lanjutan hingga Palestina Merdeka sebagaimana saat dibebaskan Khlalifah Umar Ibnul Khattab R.A.





Indonesia Lawan Genosida 2025

Ada kebahagiaan sendiri ketika menjadi bagian dari sebuah gerakan dunia. Ya..gerakan Dunia. Dunia saat ini bergerak dengan satu tema yakni lawan genosida, merdekakan Palestina, free palestin, dan lain sebagainya.
Saat saya menulis ini saya berada di pojok kiri bus yang membawa rombongan Menuju Monas. Sebuah Bus yang sedang antri di SPBU Jakarta Cikampek untuk mengisi bensin diantara jajaran ratusan Bus pariwisata yang membawa para penggerak dunia.
Saya sebut penggerak dunia karena dengan adanya Mereka maka Dunia tetap berada dalam keseimbangan yang sempurna. Dunia dengan keuniversalannya akan tetap peduli ketika dihadapkan pada berbagai ketidakadilan dan penindasan.
Allahu Akbar..

Sabtu, 27 September 2025

Catatan Iman: Adab di Masjid

Adab di Masjid

1. Berdoa sebelum menuju Masjid. Dari titik keberangkatan kita masing2. Kalaupun itu dari dalam kelas di sekolah kita maka itulah titik keberangkatan kita.
2. Masuk masjid dengan kaki kanan sambil berdoa ..bismillahirrahmanirrahim allahummaftahlii abwaaba rahmatika.
Ya Allah bukalah pintu-pintu rahmatMu kepadaku.
3. Keluar Masjid membaca doa. Bismillahirrahmanirrahim..allahumma inni asaluka min fadlik.
4. Adab masuk masjid tidak tergesa-gesa. Masuk dalam ketenangan walau tertinggal shalat maka tinggal menambah apa yang kurang dari shalat kita.(masbuk)

5. Menjaga kebersihan dan kesucian Masjid. Usahakan yang nyapu adalah para murid bukan ustadznya. Inilah wujud kebaikan dan kepedulian. Kebaikan ini insya Allah akan bermanfaat untuk diri kita di Masa yang akan datang. Ketika kita menolong orang lain, barang siapa yang biasa ngladheni orang lain maka dalam kehidupannya dia akan ditolong orang lain.
6. Berpakaianlah dan berpenampilan yang sopan dan baik. Inilah kehormatan yang kita jaga untuk masjid dan kembali untuk kita sendiri kehormatan tersebut.
7. Tidak diperkenankan membicarakan bisnis, perdagangan dan atau masalah duniawi di dalam masjid.
8. Tidak meludah, menempelkan ingus di masjid.
9. Menjaga Bau Mulut dan Bau Badan. Biasakan bersiwak dan memakai wangi -wangian, mandi sebelum masuk masjid ketika hari Jumat.
10. Bila memiliki adik kecil, anak kecil maka menjaganya agar tidak mengganggu kekhusyukan orang lain.
11. Menjaga agar kita tidak keluar setelah adzan.

Jumat, 26 September 2025

Catatan Iman: MABIT SMP IT Tsamrotul Fuad Semester 1 TA 2025-2026


Dalam Agenda Mabit Semester 1 Tahun Ajaran 2025-2026, Tema yang dimunculka adalah Dari Masjid Membangun Peradaban Gemilang.
Sambutan Ustadz Surahman Ketua Panitia Mabit mengharap agar Melalui Mabit ini adab berada Di mssjid mulai dipahami dan dipraktekkan dengan sebaik-baiknya.
Sambutan Ustadz Hananto Widhiaksono memaparkan bagaimana dua tema Kunci dalam Mabit ini dikuatkan. Masjid adalah pusat Peradaban. Dari Masa ke Masa Masjid adalah pusat peradaban. Kita lihat masjid pertama yang dibangun di Muka Bumi adalah Bakkah atau Mekah atau Masjidil Haram. Ketika Rasulullah SAW tiba di Kota Madinah dalam peristiwa Hijrah, yang dibangun pertama adalah Masjid. Maka Masjid dimana didalamnya peradaban itu dibangun haruslah disesuaikan Peran dan Penatalaksanaannya sesuai petunjuk dari Rasulullah SAW agar ada Pembinaan Ruhiyah, Jasadiyah, Fikriyah, ukhuwah yang benar.
Namun sayang seribu sayang, saat Khutbah Jumat ternyata masih banyak siswa yang ngobrol saat khutbah Jumat. Dengan Penuh kesedihan, ustaz Surahman memberikan Nasehat kepada para siswa. Mengapa para siswa SMP yang notebene sudah baligh masih Mengejek Allah, masih Menghina Rasulullah SAW, dengan tidak menjalankan sebaik-baiknya rangkaian ibadah Jumat sesuai contoh dari Rasulullah dan Sahabat.
Inilah sebuah tanda bahwa para siswa masih Lemah dalam disiplin. Untuk tahan diam setengah jam dalam khutbah saja masih kurang bersabar.
Boleh dikata pula bahwa para siswa yang masih bermain dan ngobrol saat khutbah Jumat adalah para siswa yang Tak malu berbuat dosa.

Senin, 15 September 2025

UJIAN KYU DAN PELANTIKAN PENGURUS INKAI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2025

 

 

Pengurus Kabupaten (Pengkab) Institut Karate-do Indonesia (INKAI) Pemalang melaksanakan Agenda Pelantikan Pengurus Kabupaten Inkai Pemalang Masa Bakti 2025-2029. Kegiatan yang dilaksanakan pada Hari Ahad, 14 September 2025 tersebut bersamaan dengan Pelaksanaan Ujian Kyu pada Hari yang sama.

 

Sebagai Pihak yang melantik adalah Ketua Harian Pengurus Provinsi Inkai Jawa Tengah Shihan Erry Sadewo, S.H., M.H., Agenda Pelantikan berlangsung sederhana ditengah-tengah pelaksaan Ujian para Kohei sebagai wujud bahwa pengurus adalah melayani Kohei (Murid Karate).

 

 

Shihan Erry Sadewo dalam Sambutan Pengarahan mengatakan bagaimana agar Pendidikan Karate yang dimulai dari pemahaman Sumpah Karate mampu mewujudkan para Karateka yang berbudi pekerti luhur. Beliau berharap agar para MSH (Majelis Sabuk Hitam) Inkai Pemalang membuka Dojo semua agar kuantitas Inkai di Kabupaten Pemalang semakin meningkat. Dengan Peningkatan Kuantitas insya Allah Kualitas akan juga meningkat.

 

Penyerahan Apresiasi kepada Pelatih Berprestasi dan Atlet Inkai Berpreatsi Pemalang diserahkan Oleh Shihan Erry Sadewo kepada Pelatih Senpai Ismail (Dan 3 Inkai) serta Noval Syujak Pratama.

 

 

Rabu, 13 Agustus 2025

Eiji Yoshikawa Sang Novelis

Eiji Yoshikawa (1892–1962) adalah novelis Jepang legendaris yang lahir di Kanagawa dengan nama asli Hidetsugu Yoshikawa. Berasal dari keluarga miskin, ia hanya menamatkan sekolah dasar sebelum merantau bekerja sebagai kurir, pencuci piring, bahkan buruh pelabuhan. Kegigihan membaca di sela-sela kerja kerasnya menjadi gurunya sekaligus sumber cerita.  

Debutnya berupa cerita silat di majalah remaja, namun nama besarnya melejit lewat roman epik “Musashi” (1935–1939) yang mengisahkan pendekar legendaris Miyamoto Musashi. Karyanya disusun lewat risus mendalam, menggabungkan fakta sejarah dan imajinasi hidup, lalu diterbitkan sebagai novel serial di surat kabar sehingga menjangkau jutaan pembaca.  

Ketika Perang Dunia II meletus, Yoshikawa tetap menulis untuk membangkitkan semangat rakyat, lalu setelah perang menyelesaikan “Taiko” (1941–1943) tentang Toyotomi Hideyoshi. Ia dikenal bekerja 12 jam sehari dengan pensil, kertas, dan ketel kecil teh hijau di ruang kerja sederhana.  

Menerima berbagai penghargaan, termasuk Medal of Culture dari Kaisar Hirohito pada 1960, dua tahun sebelum ia wafat karena stroke. Warisannya hidup lewat karya-karya yang terus dicetak ulang, diadaptasi ke film, drama, manga, dan menjadi rujukan dunia tentang semangat bushido, tekad rakyat kecil, serta seni bercerita Jepang. 

Saya sudah membaca dua novel karangan Beliau. Taiko dan Musashi. Penulisan Novel tersebut sangat detail. Penulis Indonesia yang menulis dengan detail mungkin bila saya bandingkan adalah S.H Mintardja saat menulis Novel Nagasasra sabuk Inten. Sebuah Novel yang diawali dari Cerita bersambung dalam koran juga. Novel fiksi sejarah tentang Kerajaan Demak. Uniknya Novel Kerajaan Demak yang merupakan Kerajaan Islam pertama di Jawa ditulis oleh seorang Nasrani. Inilah sebuah Kemajemukan Budaya Masyarakat Indonesia.

Eiji Yoshikawa disebut sebagai penulis  Novel Pembangun Jiwa Masyarakat Jepang. Dua Novel tersebut (Taiko dan Musashi) benar-benar mampu menegaskan bagaimana Jiwa Masyarakat Jepang dibangun dengan semangat  Samurai dan Semangat Bushido.

Sebagai seorang pembaca maka saya banyak mendapat hikmah dari Novel tersebut.
Maka Saya sarankan, bacalah Novel-novel tersebut dan dapatkan insight saat membacanya.

Safari Silaturahim JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah-Temanggung

 Selasa, 14 Agustus 2025 Kami mendapat Undangan untuk menghadiri Agenda pertemuan Siaga Sehari (PERSARI) SAKO Pramuka SIT Jawa Tengah di SDI...