PAGI
Subuh di Masjid Khalid dekat Hotel Sakura. Jalanan masih sepi dengan udara yang hangat karena memang wilayah tersebut hampir semuanya menggunakan AC yang menyebabkan hawa panas.
Berjalan subuh bersama beberapa ustadz menikmati gedung lama yang merupakan bangunan peninggalan inggris. Ciri besarnya adalah jendela yang tinggi besar.
SIANG
Agenda siang kita berkunjung ke taman pinggir laut garden by the bay. Dimana ada pohon buatan yang menampung air hujan. Pohon solar namanya. Penataan taman dalam kota ini memang bagus. Dalam pengamatan saya taman kota ini difungsikan untuk refreshing warganya. Pekan pekan ini adalah masa ujian sekolah dan pasca ujian langsung diajak ke taman kota, saya lihat rombongan anak-anak sekolah yang diantar gurunya masih membawa alas papan ujian.
Ramai manusia berfoto ria. Termasuk rekan-rekan kita. Rasanya eman-eman sudah sampai singapore tidak berfoto di patung simbol negara singapore. Saya memandang inilah sebuah psikologi massa dalam kondisi pariwisata, dimana arus utama manusia banyak pada saat itu berfoto ria maka hampir semua ingin berfoto ria. Psikologi individu lebur dalam psikologi massa.
SORE
Pasca dari patung merlin, kita diminta untuk sai (berlari-lari sedikit) untuk keluar imigrasi singapore untuk kemudian memasuki imigrasi Malaysia. Imigrasi Malaysia menjadi ajang latihan sebagaimana di padang Mahsyar, karena penuhnya imigrasi dengan orang dimana semua menunggu untuk pemeriksaan amal...eh maaf pemeriksaan dokumen. Lebih kurang 3 jam kita berdiri menunggu, menahan dengan kesabara demi sebuah stempel untuk masuk negara malaysia.
Kita diterima oleh mas irwan orang malaysia yang punya darah medan dan darah ponorogo. Untuk mengganjal perut peserta sekaligus hidangan selamat datang adalah dua roti rasa kelapa dan rasa kacang hijau.
Kita makan siang di rest area tol malaysia. Sepanjang jalan menuju Melaka kita disuguhi pemandangan pohon sawit.
Di Melaka kita melaksanakan sholat di ujung tanah reklamasi yang dibangun masjid selat malaka.
Setelah dari masjid Melaka kita diajak langsung makan malam di restoran Cina yang menyajikan tari cina dan dayak.
MALAM
Malam kita habiskam di Bandaraya Melaka bersejarah.
Ada Bekas benteng portugis, ada kapal portugis, ada gedung pemerintahan Inggris dan ada gereja Belanda.
Pinggir sungai melaka.
Melaka adalah bandaraya bersejarah dan hingga saat ini pun diupayakan kembali menjadi pusat perdagangan sebagaimana abad silam oleh sultan johor seizin perintah kerajaan Malaysia.
Setelah dari malaka kita melanjutkan perjalanan menuju kuala lumpur, menuju hotel pasific di china town untuk beristirahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar