Proses Taaruf
Desember 2010
Pada Bulan Desember akhir 2010 proposal kami dapatkan dari Ustadz Abdul Hakim. kemudian sebagaimana saya sampaikan pada proses Proposal.
Januari 2011
Taaruf di Rumah Bu Hastati, Murobbiyah Istri. Saya berangkat langsung menuju Rumah Bu Hastati di Mojosongo dengan meminjam Motor saat itu. saya menggunakan seragam Jaket biru BEM FISIP, Sementara istri juga memakai jaket dengan ditemani salah satu akhwat. Saya ditemani oleh ustadz Hakim. saat itu Istri menyampaikan harapan kepada saya sebagai Calon Istri. Syarat-syarat tersebut didengarkan dengan seksama sekaligus beberapa hal diberikan nasehat dan arahan dari Ustadz Hakim.
setelah Pertemuan tersebut cukup lama kosong tidak ada komunikasi. Kami kembali sibuk dengan aktifitas masing-masing.
Februari 2011
Suatu Ketika di bulan Februari, Saya dipanggil oleh Ustadz Hakim. Ustadz hakim menyampaikan bahwa Keluarga agak keberatan denganku sebagai Calon Menantu. Mungkin karena Jauh dan kemudian baru saja menikahkan adik Laki-laki istri sehingga tidak mau buru-buru juga. setahuku setelah menikah, istri bercerita bahwa Ibu berharap bahwa Calon suami jangan jauh-jauh cari yang dekat saja dari Jogja sekitarnya sebagaimana Pakde Yanto yang juga beristri orang Jogja dan terbiasa bolak balik Punung untuk silaturahim.
Mendengar Keterangan Ustadz Hakim, rasanya patah hatiku ternyata diriku di tolak dan seperti itulah rasanya saya saat itu, tapi namanya anak laki-laki, anak pramuka, anak KSR dan anak Karate pantang menyerah, terus Optimis menghadapi Hidup karena Yakin pasti Allah akan memilihkan yang terbaik. Proposal dari Istri saat itu aku kembalikan ke Ustadz Hakim.
Maret 2011
Seingat saya dalam sebuah Forum Di Tawangmangu, Saya Bertemu kembali dengan Bu Hastati. Bu Hastati meminta ketemu saya untuk menyampaikan bahwa Calon Istriku akan melanjutkan Proses. Setelah Pertemuan masih mengkondisikan keluarga dan Alhamdulillah Keluarga mau menerima. Begitu Mnedengar informasi dari Bu Hastati maka saya kemudian meniatkan diri untuk segera Silaturahim ke Rumah Calon Istri di Punung.
Saya Silaturahim bersama Pak Maruf menuju Pacitan. Saya Pasrah bongkokan pada Pak Maruf untuk membawa saya Taaruf ke rumah Calon Istriku. yang Unik saya belum pernah sekalipun ke rumah Candra Calon istriku. Ketika Pak Maruf agak lupa posisi rumah kemudian Istri beliau Bu Peni otomatis menanyakan kepadaku, "ami (Paman), rumahnya mbak Candra yang mana ya?" saat itu saya langsung bengong..lah apa jawab saya..
"bu, saya tidak tahu. saya percaya 100% ke Pak Maruf untuk mengantar..saya belum pernah kesini.."
" waduh duh..ternyata rumah calonnya saja belum tahu..gimana ya ami ini..." semobil tertawa semua. dan memang saya tidak tahu rumah Candra calon istriku saat itu. Alhamdulillah Pak Maruf kemudian ingat karena ada penanda berupa tugu Batas RT yang terletak persis di depan Rumah Istri.
saat taaruf saya hanya ditemani adik saya, om Himawan, di foto jelas sekali bahwa kita masih kerempeng semua. wajar masih muda baru lulus jadi guru setahun sementara om Himawan masih mahasiswa. Pak Maruf berangkat lengkap dengan istri dan anak, dalam foto masih kecil..sekarang sudah jadi mahasiswa semua. satu lagi yang memotret adalah adik tingkat saya di Sosiologi UNS akh Edi yang juga menjadi Driver kami menuju Pacitan. setelah ngobrol sedikit ternyata Istri juga Kakak Kelas di SMAN 1 Wonogiri. jadi akh Edi tahu sedikit banyak tentang Istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar