Bismillahirrahmanirrahim..
Ide menulis ini termotivasi oleh pertanyaan adik kami Mas Harun Subkhi yang meminta kisah tahapan saya sebelum menikah, untuk dijadikan referensi kawannya yang sedang menjalani proses taaruf yang jarak rumah orangtua masing-masing beda pulau. Saat itu saya menjawab sambil bercanda saya tidak beda pulau hanya beda provinsi. Namun saya berjanji untuk menceritakannya. Maka jadilah ide tulisan ini.Selamat membaca..
masa masih lajang..mahasiswa yang doyan naik gunung. Naik Gunung Lawu Jalur Candi Cetho
Proses Memutuskan Langkah
Proses memutuskan langkah yang saya maksudkan disini adalah saat Saya memutuskan untuk mengambil langkah bahwa Saya siap menikah. Ketika saya mengutarakan hal ini kepada Pembimbing Kami Ustadz Abdul Hakim saat itu, kondisi saya sebenarnya sedang dalam kondisi Galau (istilah zaman sekarang). Galau yang beraneka warna karena pengaruh banyak hal.Pembimbing kami Ustadz Abdul Hakim saat itu hanya menyarankan, segera buat Proposal. Setelah Saran beliau untuk membuat Proposal, saya pun puang dari kediaman Ustadz Abdul Hakim di Pondok Pesantren Mahasiswa Arroyyan saat itu. Sekembalinya dari Ponpes sebenarnya saya bingung juga kok berani-beraninya mengambil keputusan itu. Itulah sifat manusia yang lemah. yang selalu bimbang dan ragu. karena itulah kita benar-benar harus meminta petunjuk Allah SWT dalam setiap Proses hidup kita. Jangan sekali-kali kita lupa untuk berdoa agar senantiasa dibimbing langkah kita dalam setiap proses hidup kita.
Proses Proposal
Proposal adalah sebuah dokumen yang berisi dua hal yang saya ingat. Pertama berisi Potret diri, serta yang kedua adalah bagaimana Istri yang diharapkan. Beruntungnya saya, sebelumnya Saya pernah ditugaskan oleh Pembimbing kami sebelum Ustadz Abdul Hakim yakni Pak Ma'ruf Pujinto untuk membuat sebuah Profiling diri. Sebuah Tugas untuk lebih bisa mengetahui diri kita sekarang. Sehingga Proposal tersebut hanya tinggal menambah seperti apa wanita yang diharapkan untuk menjadi Pendamping hidup?wah ini juga sebuah hal yang cukup sulit..karena saya adalah orang yang cenderung narima ing pandum (sebuah istilah jawa yang berarti bahwa saya menerima setiap pembagian dari yang memberi hidup). Saya adalah orang yang patuh dan taat terhadap apa kata orangtua dan guru Saya. Namun karena ini harus dimunculkan maka tetap saya buat.
selang dua hari, saya haturkan proposal kepada Ustadz Hakim untuk dilanjutkan kepada siapa yang dianggap sesuai dengan apa yang disampaikan dalam proposal.
setelah Proposal Saya serahkan, Saya kembali Fokus pada urusan keseharian kami sebagai seorang Guru. Setelah Sebulan kemudian, Saya dipanggil Ustadz Hakim untuk menerima Proposal yang berasal dari salah seorang Akhwat yang Insya Allah siap untuk menikah juga. Sebuah Proposal pun kudapatkan. Namun saya tidak berani membuka. Kurang lebih tiga hari baru saya buka itupun setelah saya melaksanakan Shalat Sunnah terlebih dahulu. alasan tidak membukanya juga karena saya saat itu masih menjadi musyrif di Asrama Putra SMA IT Nur Hidayah Kartasura. Malu juga kalau diketahui sedang dalam Proses.
Begitu Proposal saya Buka..saya langsung terpesona. Melihat Foto dan kemudian membaca isi Proposal dengan Hati yang penuh kegembiraan.
seingatku begitu Proposal Saya buka, saya kemudian merencanakan diri untuk segera Pulang ke Rumah di Pemalang untuk menyampaikan Proposal kepada Ibu. Bagaimanapun Aku anak laki-laki yang masih harus meminta restu dan izin dari Ibu. Mungkin Proposal awal kuterima sekitar akhir Januari 2010. saya Sudah menjadi Guru kurang lebih setahun dan memang itu saya niatkan agar saya dianggap Mampu oleh Ibu bahwa saya sudah mampu membiayai hidup sendiri dan bahkan Gaji awal semenjak menjadi Guru sering saya haturkan kepada Ibu, istilahnya untuk meyakinkan Hati Ibu bahwa anaknya sudah gede dan mampu mandiri.
Mungkin karena sebab itulah, ketika Ibu menerima Proposal yang saya serahkan ke beliau. Komentar pertama yang beliau sampaikan adalah., "ayu wid.." ..wah dua kata dari Ibu itu langsung membuat saya terbang ke langit biru. karena artinya saya diijinkan untuk melanjutkan ke Proses selanjutnya. BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar