Semakin banyak membaca semakin kita mengetahui kebodohan kita terhadap ilmu yang sedang kita tekuni. Pada bab ini Saya akan membahas tentang Ten no kata dan Ten no ura. Istilah ini kami dapatkan ketika membaca Konsep Maai dalam Buku Karangan Sensei Ivan Yulivan Karate-wa Kunshi no Bugei.
Sensei Ivan menulis dalam bukunya sebagai berikut:
Ten no Kata dan Ten no Ura adalah konsep yang terkait dengan latihan dan teknik karate.
Ten no Kata:
Ten no Kata adalah latihan kata (bentuk gerakan) yang dilakukan tanpa lawan, tetapi dengan asumsi bahwa ada lawan yang tidak terlihat. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan teknik, keseimbangan, dan konsentrasi.
Ten no Ura:
Ten no Ura adalah latihan yang dilakukan dengan lawan yang tidak terlihat, tetapi dengan fokus pada teknik dan gerakan yang tepat. Istilah "Ura" dapat diartikan sebagai "bayangan" atau "tidak terlihat".
Dalam latihan Ten no Kata dan Ten no Ura, karateka (praktisi karate) berlatih untuk meningkatkan kemampuan teknik, keseimbangan, dan konsentrasi, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi lawan yang tidak terduga.
Apakah Bunkai bagian dari ten no kata dan ten no ura?
Bunkai adalah hal yang berbeda karena ada lawan saat melakukan Bunkai.
Ten no kata dan ten no ura Ini hanya istilah yang biasa di pakai pada gaya okinawa karate misal gaya Shorin-ryu, Shorei-ryu, Shuri-ryu, Tomari-ryu, Motobu-ryu, Goju-ryu
Latihan imajinasi seperti melawan bayangan dalan ten no kata dan ten no ura berupa membayangkan bahwa kita terkadang kita mengejar bayangan dan terkadang kita di kejar bayangan. Pemahaman ini tidak semua orang memilikinya, perlu perjalanan panjang seumur hidup sebagai JALAN SABUK HITAM (kuro obi no michi 黒帯の道)
JALAN SABUK HITAM
Sebagai seorang Sabuk Hitam Karate maka sangat membutuhkan adanya Pemahaman terhadap Jalan Karate yang ia Pelajari.
Pemahamannya seharusnya ada perbedaan antara tingkatan yudansha (pemegang sabuk hitam) misal ;
Sodan (DAN1) baru mengetahui teknik karate
Nidan (DAN2) baru mengerti teknik karate
Sandan(DAN3) baru menguasai teknik karate
Yondan (DAN 4)baru memiliki teknik karate,
Godan (DAN 5) maka disebut Sensei 先生 (Guru).
Pada Institut Karate-do Indonesia (INKAI員回), setelah menjadi sensei (guru) selama 5 tahun dan kemudian mengikuti ujian ke godan (DAN 5) bila naik tamatlah ajar mengajar karate-do di Institut Karate-Do Indonesia dan bergelar Doktor (S3). Pada Rokudan (DAN 6) yang merupakan High Level maka dalam tradisi Karate wajib mengikuti ceremony SAMURAI OKUIRI NO GI.
Mengetahui hal ini saya merasa jauh sekali pemahaman saya tentang karate. Terutama dari segi teknik. Benar apa yang disampaikan Guru kami Shihan Denny Karundeng bahwa membutuhkan waktu seumur hidup untuk belajar Karate.Sayangnya terkadang setelah sabuk hitam awal sudah merasa mengetahui segalanya. Mengaapa dikatakan sepanjang hayat? karena Belajar Karate dilakukan dengan latihan, latihan dan latihan dan terus memperbaiki teknik yang sudah diwariskan turun temurun dari orang-orang sakti yang tercatat dalam sejarah karate okinawa (Pulau Ryukyu).Tode Sakugawa, Matsumura Sokon ,Anko Itosu, Anko Asato, Gichin Funakoshi, dan masa kini diteruskan oleh Masatoshi Nakayama dan Masahiko Tanaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar